Powered By Blogger

Netralitas Ilmu

  1. Metode ilmiah merupakan prosedur yang mencakup berbagai tindakan pikiran, pola kerja, tata langkah, dan cara tehnis untuk memperoleh pengetahuan baru atau memperkembangkan pengetahuan yang ada. Prosedur yang dipergunakan para ilmuwan dalam pencarian sistematis dari pengetahuan baru dan peninjauan kembali pengetahuan yang ada.Tehnik- tehnik dan prosedur pengamatan dan percobaan yang menyelidiki alam yang dipergunakan oleh untuk mengolah fakta- fakta, data dan penafsirannya sesuai dengan asas- asas dan aturan tertentu.
Metode ilmiah atau proses ilmiah merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan observasi serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah / ilmu / Sains.
  1. Wacana masalah netralisasi ilmu memang masih dalam perdebatan di kalangan masyarakat. Tetapi pada hakikatnya ilmu itu mempunyai nilai Netral ( nol ), dengan ilmu itu netral maka perkembangan ilmu pengetahuan bisa berkembang. Sehingga tidak tercampuri dengansuatu hal yang dapat menjadikan ilmu atau itu sendiri menjadi terhambat dalam perkembangannya.
Sedangkan netral itu sendiri ada berbagai pandangan yang pertama dalam pandangan Ontologi, yakni masalah atau hakikat netral itu sendiri. Yang mempunyai ruang lingkup tentang baik buruknya ilmu yang telah ada.
Kemudian dalam pandangan secara Epistimologi yaitu masalah bagaimana mendapatkan ilmu itu. Dan untuk mendapatkanya apakah sesuai atau malah menyimpang dari metode ilmiah. Ketika seorang ahlijanung ingin meneliti tentang jantung manusia. Ada suatu kendala apabila Dokter ini meneliti jantung selain jantung manusia seperti jantung simpanse misalnya, tentu hasilnya berbeda apabila dokter itu menggunakan jantung manusia itu. Tetapi masalahnya ada beberapa yang tidak menyetujui hal ini, dikarenakan telah keluar dari rasa kemanusiaan. Padahal tujuan awal agar data yang diperoleh Valid dan lengkap, tetapi mereka salah memandang hal tersebut.
Sedangkan yang terakhir adalah netarisasi dalam pandangan Aksiologi. ini menyangkut masalah nilai kegunaan ilmu itu sendiri. Seperti suatu hal yang sangat disesalkan oleh Albert Einsten, karena penemuannya tentang nuklir. Ternyata manusia sebagai pengkonsumsi dari hasil temuan ilmu itu telah menyimpang atau menyalahi aturan yang ada. Padahal Einsten meneliti nuklir bukan karena dia ingin menggunakannya sebagai bom / perusak, tetapi sebaliknya yaitu untuk kemaslahatan manusia sendiri. Tetapi manusia sendirilah yang telah salah menggunakan hasil pikiran Einstein itu.
  1. Menurut saya dari wacana diatas sudah jelas nilai imu itu netral. Sehingga memudahkan dalam penelitian dan tidak akan tercampuri dari suatu hal apapun. Maksud dari Netral itu sendirikan, ilmu itu tidak bernilai baik atau buruk tetapi ilmu itu di antara keduanya. Sesuai manusia yang membawa ilmu itu. Bagaimanakah menggunakannya? Untuk apa ilmu itu? Siapa yang memakai ilmu itu? Semua pertanyaan itu salah satu bukti kenetralan ilmu. Karena terserah manusia itu membawa ilmu itu sendiri, terserah manusia itu bagaimana menggunakannya, dan untuk apa ilmu yang dia dapat, dan siapapun orangnya ilmu tidak terpengaruh nilainya tetap netral ( nol ).
CONTOH: Kalau saya boleh menggambarkan seperti titik koordinat pada matematika. Nilai 0 (nol) itulah ilmu atau sains. Dan hal ini terserah manusia mau digeser kemana nilai 0 (nol) itu, mau ke titik Negatif atau ke titik Positif. Itu semua terserah manusia yang menjadi konsumen ilmu yang telah ada.
Allahu A’lam bi Showab…..